Sosialisasi Aturan Baru Liga 1: PSSI Perkenalkan Laws of The Game Terbaru

Berita Liga Indonesia Berita Sepak Bola

VegasHoki88 seputar-sepakbola – Departemen Wasit PSSI mengadakan sosialisasi terbaru mengenai Laws of The Game sebagai persiapan menjelang Liga 1 musim 2024/25 akan dimulai pada Agustus mendatang. Acara ini dihadiri oleh Kepala Departemen Wasit Pratap Singh dan Wakil Ketua Komite Wasit Yoshimi Ogawa.

Penggunaan VAR dan Perubahan LOTG

Pratap Singh menjelaskan rencana penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1, sementara Yoshimi Ogawa memaparkan perubahan terbaru dalam LOTG. Berdasarkan informasi dari laman resmi Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB), ada enam perubahan signifikan dalam aturan tersebut.

Ogawa menjelaskan bahwa dalam aturan terbaru, pelanggaran yang menghalangi peluang mencetak gol hingga handball yang berujung penalti tidak lagi otomatis berujung kartu merah.

Pelanggaran dan handball kini dibagi menjadi dua kategori, Yakni Denial of an Obvious Goal Scoring Opportunity (DOGSO) dan Stops a Promising Attack (SPA).

“Sekarang, tidak semua pelanggaran berujung kartu merah, tergantung jenis pelanggarannya. Jika handball tidak disengaja di kotak penalti, hanya akan diberikan kartu kuning. Tim sudah dihukum dengan penalti dan kartu kuning,” ujar Ogawa.

Ia melanjutkan, jika seorang pemain bertahan sengaja menahan bola untuk mencegah gol, barulah hal itu akan diganjar kartu merah. Namun, jika hanya dalam situasi SPA yang mengancam gawang, pelanggaran tersebut hanya akan berujung kartu kuning.

Revisi Aturan Tendangan Penalti

Revisi juga dilakukan pada Law 14 mengenai tendangan penalti. Dua perubahan utama adalah bola harus diletakkan di titik putih dan pelanggaran encroachment (pergerakan kiper dan pemain outfield) hanya akan dihukum jika berdampak signifikan.

Aturan encroachment mewajibkan kiper untuk tetap berada di garis gawang dengan minimal satu kaki. Pemain bertahan dan menyerang juga dilarang masuk ke kotak penalti sebelum tendangan diambil. Jika pelanggaran ini tidak berdampak pada hasil tendangan penalti, misalnya tendangan menyamping, maka penalti tidak akan diulang.

Sesi Praktik dan Evaluasi

Pratap Singh menampilkan 12 klip rekaman pertandingan dengan situasi di kotak penalti dan meminta media untuk menentukan berapa kejadian yang layak diganjar penalti. Mayoritas media memutuskan enam hingga delapan insiden layak penalti. Namun, menurut Ogawa dan Pratap Singh, hanya tiga insiden yang benar-benar wajib berujung penalti.

“Sepakbola adalah olahraga kontak fisik, dan itu tidak dapat dihindari serta bukan hal ilegal. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat kontak fisik, niat dalam mengejar bola, dan posisi bola,” ujar Pratap Singh.

Dengan sosialisasi ini, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam Liga 1 memahami dan menerapkan aturan terbaru dengan baik, demi kelancaran dan keadilan dalam pertandingan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *