VEGASHOKI88 – Gol penyama kedudukan John Stones pada menit ke-98 menyelamatkan Manchester City dari kekalahan 2-2 melawan Arsenal di Etihad Stadium. Pertandingan ini penuh drama, di mana Arsenal harus bermain dengan 10 orang setelah Leandro Trossard menerima kartu merah kontroversial.
City membuka skor melalui Erling Haaland, yang mencetak gol ke-100-nya untuk klub dalam 105 penampilan. Arsenal merespons dengan baik, dengan Riccardo Calafiori mencetak gol debutnya dan Gabriel Magalhães menyundul bola dari sepak pojok Bukayo Saka sebelum babak pertama berakhir. Trossard diusir karena kartu kuning kedua setelah menendang bola pergi, yang memicu kemarahan manajer Arsenal, Mikel Arteta.
Meski menguasai permainan di babak kedua, City tertekan oleh pertahanan ketat Arsenal. Stones akhirnya mencetak gol penyama setelah keributan di kotak penalti. Kartu merah Trossard menambah catatan disiplin buruk Arsenal di bawah Arteta, yang kini telah mendapatkan 17 kartu merah di Liga Premier sejak 2019.
Gunners menunjukkan ketahanan menghadapi City
Arteta telah meningkatkan kekuatan timnya musim ini, terlihat dari awal pertandingan ketika Kai Havertz melakukan tekel kasar terhadap Rodri. Meskipun Arsenal memiliki banyak talenta, mereka menunjukkan sikap agresif yang telah lama hilang. Ini mengingatkan pada rivalitas mereka dengan Manchester United di masa lalu, di mana kedua tim dikenal karena sifat kompetitif dan keras Stones.
Pertandingan ini menunjukkan bahwa Arsenal mulai mengembangkan mentalitas juara. Meskipun mereka belum menang di kandang City sejak 2015, hasil imbang ini menandakan kemajuan. Arsenal hanya beberapa detik dari kemenangan yang bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk merebut gelar.
Trossard menjadi korban kartu kuning kedua untuk kedua kalinya dalam tiga pertandingan, mengindikasikan tantangan yang dihadapi Arsenal dalam menjaga disiplin. Arteta membuat keputusan berani dengan memberikan debut kepada Calafiori dan mengubah formasi timnya, beradaptasi dengan situasi setelah kartu merah Trossard.
City seharusnya bersiap menghadapi keunggulan Arsenal dalam situasi bola mati
Stones Arsenal memiliki keunggulan dalam situasi bola mati, dan City seharusnya lebih waspada. Gabriel, yang mencetak gol kedua, memiliki catatan impresif dari situasi bola mati dan menunjukkan bahwa Arsenal bisa memanfaatkan kelemahan lawan. Gunners mencetak gol terbanyak dari set-piece musim lalu, berkat strategi yang dirancang oleh mantan pelatih City, Nicolas Jover.
Pep kurang memiliki jawaban saat Arsenal frustasi juara
Guardiola harus menghadapi kenyataan sulit saat timnya gagal membongkar pertahanan Arsenal di babak kedua. Arsenal, yang mengandalkan blok defensif, hampir berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir. Guardiola gagal membuat perubahan yang diperlukan lebih cepat, membiarkan timnya kesulitan menghadapi pertahanan Arsenal Stones.
Tanpa Rodri, yang cedera di babak pertama, City kehilangan kunci permainan yang menyatukan tim. Kehilangan Rodri terlihat jelas, karena City belum kalah di liga saat dia berada di lapangan. Hasil imbang ini menunjukkan bahwa City tidak bisa menganggap remeh rivalitas ini, dan Arsenal semakin dekat dengan status sebagai pesaing serius dalam perebutan gelar Stones.