Kebangkitan Paul Pogba: Dari Larangan ke Penebusan

Berita Liga Italia Berita Sepak Bola

Larangan dan Penyesalan

VEGASHOKI88 Paul Pogba merasa “sedih, terkejut, dan patah hati” setelah dijatuhi larangan bermain sepak bola selama empat tahun pada Februari lalu akibat tes positif untuk dehidroepiandrosteron (DHEA). Reputasi pemain asal Prancis itu hancur, dan masa bermainnya di level tertinggi secara efektif berakhir. “Segala sesuatu yang telah saya bangun dalam karier profesional saya telah diambil dari saya,” ujarnya saat itu.

Penegasan dan Banding

Namun, Paul Pogba menegaskan bahwa dia bukan seorang doping; bahwa dia tidak pernah “secara sadar atau sengaja” mengonsumsi zat terlarang. Pada hari Senin, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) sebagian mengabulkan banding Pogba terhadap putusan awal yang dibuat oleh Badan Anti-Doping Nasional Italia (NADO). CAS menjelaskan bahwa meskipun Pogba “tidak tanpa kesalahan,” pelanggarannya adalah “tidak disengaja.” Akibatnya, larangan Pogba dikurangi menjadi 18 bulan.

Harapan untuk Kembali

“Ini adalah mimpi buruk yang akhirnya berakhir,” kata Paul Pogba dalam sebuah pernyataan. “Setelah keputusan CAS, saya bisa menantikan hari ketika saya bisa mengejar mimpi saya lagi.” Dia selalu menyatakan bahwa dia tidak pernah secara sadar melanggar aturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Meskipun harus menerima bahwa ini adalah pelanggaran tanggung jawab ketat, Pogba berterima kasih kepada para hakim yang mendengarkan penjelasannya.

Masa Depan yang Tidak Pasti

Sementara kita tahu kapan Pogba akan bebas kembali beraksi – pada bulan Maret tahun depan – kita belum tahu di mana dia akan melakukannya, mengingat perpisahan dengan Juventus masih tampak tak terhindarkan. Pogba telah menghabiskan setahun terakhir berlatih di luar markas Juventus di Continassa, tetapi dia menghadiri pertandingan Serie A hari Minggu melawan Cagliari di Turin dan menerima sambutan hangat dari beberapa penggemar serta mantan rekan setimnya, Giorgio Chiellini.

Kembali ke Juventus?

Namun, tampaknya tidak mungkin kita akan melihat Paul Pogba mengenakan jersey Juventus lagi. Menurut laporan terbaru, Bianconeri hampir tidak tertarik untuk mengintegrasikan Pogba kembali ke dalam skuad mereka. Meskipun kembalinya dia disambut dengan sorak-sorai besar, Juventus telah mengalami transformasi dramatis dalam setahun terakhir.

Kesepakatan Kontrak

Pogba kembali ke Juventus dari Manchester United dengan status bebas transfer pada musim panas 2022, menandatangani kontrak empat tahun senilai €8 juta (£6,7 juta/$8,8 juta) per tahun, ditambah €2 juta (£1,7 juta/$2,2 juta) dalam bonus. Namun, sebelum dia gagal tes narkoba, Paul Pogba sudah sedikit menunjukkan kualitasnya yang sepadan dengan gaji tertinggi di klub, akibat serangkaian masalah cedera yang membuatnya hanya bermain dalam 12 pertandingan.

Keuangan Juventus

Larangan Pogba telah menghemat biaya besar bagi Juventus. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Kolektif dengan Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia, klub hanya diwajibkan membayar Paul Pogba sedikit lebih dari €2.000 (£1.700/$2.200) per bulan selama masa larangannya. Oleh karena itu, banyak laporan menyebutkan bahwa Juventus mungkin akan mengakhiri kontrak Pogba secara sepihak atau setuju untuk pemisahan dini.

Fokus Baru Juventus

Juventus tampaknya telah melanjutkan hidup tanpa Paul Pogba. Direktorat olahraga dan pelatih baru, Cristiano Giuntoli dan Thiago Motta, lebih fokus pada perombakan lini tengah tim. Mereka menyebut Pogba sebagai “pemain hebat” dalam waktu lampau, menunjukkan ketidakminatan untuk mempertahankan pemain yang sering cedera.

Potensi Pilihan Karier

Pogba bisa kembali berlatih dengan Juventus pada bulan Januari, tetapi mungkin sudah ada tawaran dari klub lain. Mengingat dia tetap salah satu pemain terkenal di dunia, Paul Pogba tidak akan kekurangan tawaran, termasuk dari Liga Pro Saudi yang telah sukses menarik pemain bintang berusia tiga puluhan.

Inspirasi dari Rekan Sejawat

Pogba mungkin mengambil inspirasi dari mantan rekan setimnya N’Golo Kante, yang sukses di Liga Pro Saudi setelah sebelumnya terlihat menuju pensiun semi. Atau, dia bisa dipengaruhi oleh Olivier Giroud dan Hugo Lloris, yang kini bermain di MLS. Pogba mungkin tertarik untuk bermain di Amerika, terutama dengan Piala Dunia di depan mata.

Kesempatan di Eropa

Meskipun banyak klub di Eropa mungkin ragu, Pogba tetap bisa menjadi pilihan menarik bagi klub di lima liga besar Eropa. Barcelona, yang menghadapi masalah keuangan, mungkin menjadi salah satu tujuan yang mungkin. Selain itu, mantan bek Patrice Evra juga berniat meyakinkan Marseille untuk merekrut Pogba.

Tantangan di Depan

Akan mengejutkan jika ada klub yang bersedia menawarkan Paul Pogba gaji yang sama seperti sebelumnya. Meskipun dia mendapat kesempatan kedua dengan pengurangan larangannya, dia akan berusia 32 tahun saat kembali, dan reputasinya karena cedera serta kurang fokus menjadi tantangan besar.

Semangat untuk Bangkit

“Saya ingin membuat [para kritikus] makan kata-kata mereka,” katanya. “Mereka bisa bicara buruk tentang saya, tetapi saya tidak akan pernah menyerah. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa saya tidak lemah.” Meskipun jalan menuju penebusan semakin sulit, banyak penggemar sepak bola yang berharap Paul Pogba bisa mencapai kembali performa terbaiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *