VegasHoki88 – Seputar-Sepakbola – Setelah Rodri meraih Ballon d’Or 2024, mengungguli Vinicius Jr yang menjadi unggulan. Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tampaknya tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dalam konferensi pers jelang laga Liga Champions antara Real Madrid dan AC Milan, Ancelotti secara tersirat menyindir keputusan juri yang memilih Rodri ketimbang pemain andalannya, Vinicius.
“Selamat kepada pemenang Ballon d’Or, tapi itu masa lalu. Kami sudah meraih ‘Ballon d’Or’ kami pada 1 Juni,” ungkap Ancelotti. Pernyataan ini merujuk pada kemenangan Liga Champions Real Madrid musim lalu, yang disebutnya sebagai pencapaian “Ballon d’Or” bagi timnya. Bagi Ancelotti, kemenangan di final Liga Champions atas Borussia Dortmund lebih berharga ketimbang penghargaan individu tersebut.
Respons Netizen: Pro dan Kontra
Pernyataan Ancelotti ini memicu reaksi beragam di media sosial. Sejumlah netizen menganggap komentarnya sebagai sindiran yang tidak menghormati Rodri. Salah satu komentar menyebut, “Sebagai pelatih besar, seharusnya Ancelotti bisa lebih menghargai keputusan Ballon d’Or. Tidak perlu memancing kontroversi.” Sementara itu, pengguna lain menyindir balik, “Menganggap kemenangan Liga Champions Real Madrid bukan ‘masa lalu’ adalah hal yang ironis. Apalagi kalau Ballon d’Or Rodri disebut sebagai masa lalu.”
Banyak penggemar sepak bola juga menilai bahwa sikap Real Madrid terhadap Ballon d’Or kali ini menunjukkan ketidakpuasan mereka secara lebih terbuka. Bahkan, Real Madrid dikabarkan memboikot acara Ballon d’Or tersebut setelah mengetahui Vinicius tidak akan meraih penghargaan. Hal ini membuat seluruh perwakilan klub absen dari malam penghargaan itu. Meskipun Madrid berhasil memenangkan penghargaan lain pada ajang yang sama.
Ancelotti dan Kontroversi Ballon d’Or
Komentar Ancelotti seakan mencerminkan frustrasi klub yang merasa pemain mereka berhak atas Ballon d’Or. Tidak sedikit pula yang merasa, sebagai pelatih yang dihormati. Ancelotti seharusnya dapat menghormati penghargaan individu seperti Ballon d’Or sebagai bentuk pengakuan atas prestasi pemain di lapangan. Reaksi ini mengindikasikan perbedaan pandangan mengenai prioritas prestasi antara klub dan penghargaan individu di dunia sepak bola.