Istri Kai Havertz Jadi Korban Kemarahan Fans Arsenal Usai Kekalahan dari MU

Berita Sepak Bola

VegasHoki88 SeputarSepakbola – Sophia, istri gelandang Arsenal Kai Havertz, menjadi korban serangan verbal di media sosial usai The Gunners tersingkir dari putaran ketiga Piala FA 2024/2025. Arsenal kalah melalui drama adu penalti melawan Manchester United pada Senin (13/1/2025) dini hari WIB.


Kekalahan Arsenal dan Performa Kai Havertz

Pertandingan berjalan sengit, dengan Bruno Fernandes membawa Manchester United unggul lebih dulu di babak kedua. Arsenal berhasil menyamakan kedudukan melalui Gabriel Magalhães, hanya beberapa menit setelah Diogo Dalot dari MU menerima kartu merah.

Namun, Arsenal gagal memanfaatkan momentum tersebut. Martin Ødegaard gagal mencetak gol dari titik penalti, sementara peluang emas dari Kai Havertz dan Declan Rice juga terbuang sia-sia.

Laga pun berlanjut ke adu penalti setelah skor tetap 1-1 hingga akhir perpanjangan waktu. Kai Havertz menjadi salah satu penendang Arsenal yang gagal, dengan tembakannya berhasil digagalkan oleh kiper MU, Altay Bayindir. MU akhirnya menang 5-3 dalam adu penalti dan melaju ke babak keempat.


Sophia Jadi Target Serangan Fans

Usai kekalahan tersebut, Sophia, istri Kai Havertz, mengungkapkan bahwa ia menerima pesan-pesan kasar dari beberapa penggemar Arsenal melalui akun Instagram pribadinya. Tak hanya berupa kritik, beberapa pesan bahkan mengandung ancaman serius, termasuk ancaman pembunuhan.

Sophia membagikan beberapa pesan tersebut di media sosial untuk menunjukkan betapa buruknya situasi ini. “Bagi siapa saja yang merasa ini wajar untuk dikatakan, itu benar-benar mengejutkan saya. Saya harap Anda merasa malu,” tulis Sophia dalam tanggapannya.

Sophia juga mengimbau para fans untuk menunjukkan sikap yang lebih baik. “Saya tidak tahu harus berkata apa, tapi tolong, mari lebih menghormati satu sama lain. Kita semua bisa lebih baik dari ini,” lanjutnya.


Reaksi Terhadap Ancaman

Insiden ini memicu diskusi luas tentang perilaku fans di media sosial, terutama terkait tekanan yang dialami para pemain dan keluarga mereka. Banyak yang mengutuk ancaman tersebut, menyebut tindakan itu sebagai bentuk pelecehan yang tidak dapat diterima, terlepas dari hasil pertandingan atau performa individu.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa sepak bola adalah olahraga yang seharusnya menyatukan, bukan memecah-belah. Dukungan positif dan sportivitas, baik di dalam maupun luar lapangan, adalah hal yang seharusnya menjadi prioritas para pendukung.


#Arsenal #KaiHavertz #FA2025 #StopHateOnline

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *