Dua Pelatih Terhuyung-Huyung: Keteguhan Filosofi Menjadi Bumerang

Berita Liga Inggris Berita Sepak Bola

Ketidakmampuan Mengadaptasi: Akar Masalah Dua Tim yang Terpuruk

VEGASHOKI88 – Dua pelatih, dikenal karena komitmen teguh pada filosofi mereka, kini menghadapi kesulitan. Kurangnya fleksibilitas dalam pendekatan taktis mereka terbukti menjadi kelemahan, menyebabkan kedua tim berjuang keras di lapangan.

Pragmatisme vs. Filosofi: Mourinho Mengkritik Pendekatan “Penyair”

Jose Mourinho, setelah memenangkan Liga Europa bersama Manchester United pada tahun 2017, pernah mengutarakan pembelaan kuat terhadap pragmatisme yang mendefinisikan kariernya. Ia mengkritik pendekatan “penyair” dalam sepak bola, yang menurutnya tidak efektif dalam memenangkan gelar. Mourinho lebih menekankan pada eksploitasi kelemahan lawan dan penyesuaian taktis.

Postecoglou dan Amorim: “Penyair” yang Bertemu di Pertandingan Penting

Kini, Ange Postecoglou dan Ruben Amorim, yang saat itu belum dikenal di Eropa, menjadi contoh utama dari filosofi taktis yang dikritik Mourinho. Keduanya, yang mungkin akan disebut Mourinho sebagai “penyair”, akan bertemu dalam pertandingan yang dulu menjadi laga klasik perebutan posisi enam besar.

Pergeseran Peringkat: Dari Puncak ke Zona Degradasi

Namun, pertandingan tersebut kini lebih dekat ke zona degradasi. Manchester United berada di urutan ke-13 dan Tottenham di urutan ke-14. Bahkan, salah satu atau bahkan kedua tim bisa saja terjerumus ke zona degradasi, tergantung hasil pertandingan tim lain.

Rekor Buruk: Ancaman Degradasi dan Pemecatan Pelatih

United di bawah Amorim berpotensi mengalami peringkat liga terburuk sejak tahun 1990, sementara Tottenham telah kalah dalam setengah dari pertandingan liga mereka, yang merupakan yang pertama kalinya pada tahap kampanye ini sejak mereka terakhir kali terdegradasi pada tahun 1977. Hal ini memicu kekhawatiran akan nasib yang sama. Namun, kedua pelatih tampaknya belum dalam bahaya pemecatan, meskipun hasil dan posisi tim mereka sangat buruk.

Masa Bulan Madu Berakhir: Kegagalan Menerjemahkan Kesuksesan

Mourinho tidak sepenuhnya salah ketika mengatakan bahwa “penyair tidak memenangkan gelar”. Postecoglou meraih banyak gelar liga di Australia dan Jepang sebelum sukses besar di Skotlandia bersama Celtic. Amorim juga memiliki catatan prestasi yang membanggakan di Portugal.

Adaptasi yang Gagal: Tantangan di Liga Premier

Namun, kedua manajer kesulitan menerjemahkan metode yang berhasil di luar liga top Eropa ke Liga Premier. Postecoglou menikmati masa bulan madu awal dengan Tottenham, tetapi kemudian mengalami kesulitan dalam menghadapi lawan-lawan yang lebih berat.

Rentetan Kekalahan: Peringatan Awal dan Kegagalan Konsisten

Kekalahan dari Chelsea menjadi awal dari rentetan empat kekalahan dalam lima pertandingan. Harapan Tottenham untuk mengamankan posisi keempat berakhir dengan empat kekalahan beruntun di akhir musim, yang akhirnya membuat mereka finis di posisi kelima.

Awal Musim yang Menjanjikan: Kemenangan Besar dan Ketidakstabilan

Tottenham memulai musim ini dengan baik, meraih kemenangan besar melawan United. Namun, performa tinggi itu seringkali diselingi dengan kekalahan dari tim yang dianggap lebih lemah.

Krisis Cedera: Penyebab Utama Penurunan Performa

Penurunan performa Tottenham terjadi karena krisis cedera yang parah. Mereka kehilangan banyak pemain, termasuk beberapa pemain kunci.

Absennya Pemain: Dampak Buruk pada Performa Tim

Tottenham mengalami 213 kasus pemain absen musim ini, lebih banyak dari klub Inggris lainnya yang bermain di Eropa. Beberapa pemain terbaik mereka juga terkena dampak terparah.

Strategi Berisiko: Konsekuensi dari Gaya Bermain Intens

Postecoglou seringkali menunjuk krisis cedera sebagai penyebab utama, namun ada dua sisi dalam cerita ini. Gaya bermain intensitas tinggi yang diterapkan oleh pelatih menuntut fisik pemain yang tinggi.

Konsekuensi Gaya Bermain: Pengakuan dan Strategi yang Persisten

Postecoglou mengakui bahwa cedera adalah konsekuensi dari gaya bermain timnya. Meskipun demikian, ia tetap bersikeras mempertahankan strategi berisiko tinggi, meskipun telah menyebabkan banyak kehilangan pemain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *