Legenda Sepak Bola Indonesia, Bejo Sugiantoro, Tutup Usia

Berita Liga Indonesia Berita Sepak Bola

Meninggal Saat Pertandingan Persahabatan

VEGASHOKI88 – Surabaya – Legenda sepak bola Indonesia, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada hari Selasa dalam usia 48 tahun. Ia pingsan saat pertandingan persahabatan bersama sesama veteran Persebaya Surabaya di Lapangan SIER, Surabaya. Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang santai berubah menjadi momen terakhir bagi pelatih Deltras FC tersebut.

Kronologi Kejadian

Bejo kehilangan kesadaran di awal babak kedua tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya. Petugas pertandingan dan rekan setimnya segera memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke Rumah Sakit Royal Surabaya. Meskipun telah dilakukan upaya resusitasi darurat, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dokter mengonfirmasi bahwa Bejo mengalami serangan jantung.

Kesaksian Rekan dan Tim Medis

“Pelatih Bejo tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Dia bermain dengan baik di babak pertama, tetapi lima menit di babak kedua, tiba-tiba dia jatuh. Kami mencoba membantunya sebelum membawanya ke rumah sakit,” ujar Supadi, asisten wasit dan saksi kejadian tersebut.

Dr. Erick Laurenz, dokter umum di Rumah Sakit Royal Surabaya, menjelaskan bahwa Bejo menerima kompresi dada saat tiba di rumah sakit. Ia juga diberikan pengobatan intravena dan obat stimulasi jantung selama sekitar 30 menit. Sayangnya, ia tidak menunjukkan respons dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Duka Mendalam bagi Dunia Sepak Bola

Kehilangan Bejo meninggalkan duka mendalam dalam dunia sepak bola Indonesia, terutama bagi Persebaya Surabaya, klub tempat ia menghabiskan sebagian besar kariernya. “Bejo adalah teladan bagi kami, terutama para pemain muda. Dia adalah legenda sejati Persebaya,” kata Toni Firmansyah, pemain Persebaya, dalam sesi latihan di Stadion Gelora 10 November pada hari Rabu.

Perjalanan Karier Bejo Sugiantoro

Lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977, Bejo adalah sosok terkemuka dalam sepak bola Indonesia. Ia merupakan ayah dari pemain tim nasional saat ini, Rachmat Irianto. Sebagai produk program PSSI Primavera di tahun 1990-an, ia kemudian menjadi pilar utama dalam sepak bola nasional.

Bejo bermain untuk Persebaya Surabaya dari tahun 1994 hingga 2003 dan berhasil meraih gelar Liga Indonesia pada tahun 1996-97, 2004, dan 2006. Selain Persebaya, ia juga pernah memperkuat Deltras Sidoarjo, Persidafon Dafonsoro, PSPS Pekanbaru, dan Mitra Kukar.

Karier Internasional

Secara internasional, Bejo mewakili Indonesia sebanyak 45 kali antara tahun 1997 dan 2004 serta mencetak dua gol. Ia merupakan bagian dari tim nasional yang meraih medali perak di SEA Games 1997, medali perunggu di SEA Games 1999, dan posisi ketiga di AFF Championship 1998. Bejo juga bermain dalam dua final runner-up AFF Championship pada tahun 2000 dan 2002.

Perjalanan sebagai Pelatih

Setelah pensiun sebagai pemain, Bejo beralih ke dunia kepelatihan. Ia memulai kariernya sebagai pelatih di Persik Kediri pada tahun 2017, kemudian melatih Persebaya dari 2018 hingga 2023. Setelah itu, ia mengambil alih Serpong City (2023-2024) dan terakhir menangani Deltras FC (2024-2025).

Pemakaman di Sidoarjo

Jenazah Bejo dibawa ke rumah keluarganya di Sidoarjo pada Selasa malam. Ia akan dimakamkan pada hari Rabu di pemakaman umum setempat. Kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam bagi para penggemar dan komunitas sepak bola Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *