VegasHoki88 – Seputar–Sepakbola – Pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi, tak ragu memberikan pujian kepada Claudio Ranieri, yang kini kembali menakhodai AS Roma. Dalam wawancaranya bersama La Gazzetta dello Sport, Lippi mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan dedikasi Ranieri, meski sudah berusia 73 tahun.
Claudio Ranieri, Pelatih Berpengalaman yang Kembali ke AS Roma
Ranieri kembali ke kursi kepelatihan Giallorossi setelah klub mengalami musim yang penuh gejolak, di mana mereka telah berganti pelatih sebanyak dua kali. Sebelumnya, AS Roma memulai musim 2024/2025 di bawah komando Daniele De Rossi, yang kemudian digantikan oleh Ivan Juric. Namun, hasil yang kurang memuaskan membuat klub akhirnya mempercayakan tim kepada Ranieri. Yang dikenal dengan pendekatan taktisnya yang fleksibel dan kemampuannya membangkitkan mental pemain.
Sejak kedatangannya, AS Roma mulai menunjukkan kebangkitan. Meski saat ini mereka masih berada di posisi kesembilan klasemen Serie A. Jarak dengan zona Liga Champions—yang ditempati Juventus—hanya sembilan poin. Dengan sisa pertandingan yang cukup untuk mengubah situasi, harapan untuk kembali ke papan atas masih terbuka lebar.
Marcello Lippi: “Ranieri Masih Punya Hasrat yang Luar Biasa”
Dalam wawancaranya, Marcello Lippi mengungkapkan betapa terkesannya dia dengan semangat Ranieri, yang tetap membara meskipun sudah berada di usia senja bagi seorang pelatih sepak bola.
“Saya benar-benar kagum padanya. Usianya? Lihatlah, 73 tahun, hanya tiga tahun lebih muda dari saya,” ujar Lippi.
“Tapi yang membuat saya lebih kagum adalah bagaimana dia masih memiliki hasrat yang luar biasa untuk sepak bola. Dia sempat berhenti, tetapi AS Roma memberinya semangat baru. Dan sekarang, dia mampu masuk ke dalam hati para pemain dan para penggemar. Saya benar-benar mengucapkan selamat kepadanya,” lanjutnya.
Komentar Lippi ini bukan tanpa alasan. Ranieri dikenal sebagai pelatih yang mampu membangun motivasi dan kedekatan emosional dengan para pemainnya. Hal ini terbukti saat ia membawa Leicester City meraih gelar Premier League 2015/2016. Sebuah pencapaian luar biasa yang akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola.
Ranieri Menghidupkan Kembali AS Roma
Sejak kembali ke Stadio Olimpico, Ranieri tidak hanya memperbaiki performa tim, tetapi juga menghidupkan kembali beberapa pemain yang sebelumnya kurang bersinar di bawah kepemimpinan Ivan Juric.
Beberapa nama yang mengalami kebangkitan di bawah kepemimpinan Ranieri antara lain:
- Mats Hummels, yang sebelumnya lebih sering duduk di bangku cadangan, kini menjadi sosok penting di lini pertahanan.
- Matias Soulé, pemain muda berbakat yang kini mendapat lebih banyak kesempatan bermain dan menunjukkan potensinya.
- Alexis Saelemaekers, yang tampil lebih percaya diri dan berperan dalam membangun serangan tim.
Kembalinya kepercayaan diri para pemain ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana Ranieri bukan hanya seorang taktik yang ulung. Tetapi juga pemimpin yang mampu menginspirasi dan memotivasi timnya.
Mampukah Ranieri Membawa Roma ke Liga Champions?
Dengan sisa musim yang masih berjalan, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Ranieri mampu membawa AS Roma kembali ke Liga Champions?
Saat ini, mereka masih harus mengejar ketertinggalan dari tim-tim di atasnya. Namun, dengan perubahan positif yang telah terlihat sejak kedatangan Ranieri. Peluang tersebut tetap terbuka. Jika Roma terus tampil konsisten dan memanfaatkan setiap peluang. Tidak mustahil mereka bisa mengejar ketertinggalan poin dari tim-tim di atasnya.
Selain itu, pengalaman panjang Ranieri dalam menangani berbagai tim di Eropa menjadi aset berharga bagi Giallorossi dalam menghadapi tantangan ke depan. Semangatnya yang masih membara, meski sudah berada di usia 73 tahun, menjadi bukti bahwa sepak bola bukan hanya tentang strategi dan taktik, tetapi juga tentang passion yang tak pernah padam.
Bagi para penggemar AS Roma, kehadiran Ranieri memberikan harapan baru. Dengan pendekatan yang penuh semangat dan kemampuannya dalam membangkitkan tim, bukan tidak mungkin Giallorossi akan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di sepak bola Italia dan Eropa.