Son Heung-min Tinggalkan Tottenham untuk Menyambut Tantangan Baru di MLS

Berita Liga Inggris

Son Heung-min, salah satu legenda sepak bola Korea Selatan dan pemain penting Tottenham Hotspur, mengakhiri perjalanan karirnya di klub London utara dengan penampilan terakhir yang penuh emosi.

Pada hari Minggu lalu, Son tampil dalam pertandingan persahabatan melawan Newcastle di Stadion Dunia, Seoul, yang menjadi momen bersejarah sekaligus penuh haru.

Penampilannya di lapangan disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penggemar yang hadir,

menunjukkan betapa besar pengaruh dan popularitasnya di kalangan penggemar sepak bola di tanah air.

Momen Emosional di Penampilan Terakhir

Selain mendapatkan tepuk tangan, Son juga mendapatkan penghormatan dari pemain kedua tim yang

memberikan pelukan hangat dan melakukan guard of honour, sebuah tradisi untuk menghormati pemain yang akan meninggalkan klub.

Saat ia duduk di bangku cadangan, terlihat jelas bahwa Son sangat emosional dan menangis,

menandakan betapa besar arti Tottenham dan Inggris bagi dirinya selama sepuluh tahun berkarir di sana.

Penampilan terakhir ini menjadi momen penuh perasaan, sekaligus simbol akhir dari perjalanan panjang dan penuh prestasi di Spurs.

Keputusan Masa Depan dan Rencana Pindah

Son Heung-min sebelumnya telah mengumumkan keinginannya untuk pensiun dari Tottenham dan mencari tantangan baru di luar Inggris.

Setelah menghabiskan satu dekade di klub tersebut, pemain berusia 33 tahun ini merasa bahwa sudah waktunya untuk memulai babak baru dalam karirnya.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa La Liga Los Angeles FC (LAFC) di Major League Soccer (MLS) kemungkinan besar akan menjadi destinasi berikutnya.

La Liga LAFC sendiri sudah memiliki hubungan yang baik dengan pemain-pemain internasional yang pernah bermain di Spurs, seperti Hugo Lloris yang bergabung tahun lalu.

Selain itu, MLS saat ini menjadi pilihan menarik bagi banyak pemain bintang dunia yang ingin menantang diri di liga yang sedang berkembang ini.

Tren Pemain Bintang ke MLS

Perpindahan Son ke LAFC tidak akan mengejutkan, mengingat tren pemain besar yang memilih pindah ke

Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

Lionel Messi yang bergabung ke Inter Miami, Luis Suarez yang pindah ke klub MLS lainnya, serta pemain-pemain

top lainnya menunjukkan bahwa liga ini semakin diminati dan menawarkan peluang baru bagi pemain veteran untuk bersinar kembali.

Son, dengan pengalamannya dan kemampuan luar biasa di lapangan, diyakini akan menjadi salah satu

pemain kunci di LAFC dan membantu meningkatkan kualitas kompetisi di MLS.

Perubahan di Tottenham dan Motivasi Son

Selain itu, perubahan manajemen di Tottenham, di mana Thomas Frank menggantikan Ange Postecoglou sebagai manajer, menandai era baru bagi klub.

Son sendiri mengakui bahwa ia membutuhkan suasana baru dan tantangan berbeda setelah membantu Tottenham meraih trofi pertama mereka dalam 17 tahun terakhir.

Ia merasa bahwa waktunya untuk meninggalkan Spurs dan mencari pengalaman baru di luar Inggris

sudah tepat, dan MLS menawarkan kesempatan untuk menutup karirnya dengan prestasi dan pengalaman yang berbeda.

Masa Depan yang Dinantikan

Secara keseluruhan, keberangkatan Son dari Tottenham menjadi momen emosional yang penuh makna,

tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi para penggemar yang telah menyaksikan perjalanan luar biasanya selama ini.

Masa depan Son di LAFC sangat dinantikan, dan fans di seluruh dunia menunggu aksi dan kontribusinya di lapangan sebagai bagian dari perjalanan barunya di Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *